Salah satu dari dua terpidana mati narkoba asal Australia yg lebih dikenal dgn Duo Bali Nine, merupakan Myuran Sukumaran mengemukakan beliau menolak matanya ditutup waktu eksekusi dilakukan kepada Rabu dini hri kelak.tabita skin care
Info itu datang dari sohib dekat Sukumaran, Ben Quilty, seniman Australia yg mengajarkan dirinya melukis. Menurut Quilty, Sukumaran menyampaikan ia mau memperlihatkan keberanian & martabatnya di hadapan para algojo eksekutor.
"Saya tahu dirinya tak mau ibunya berpikir beliau pengecut di saat-saat terakhirnya," kata Quilty, seperti dilansir surat info the Sydney Morning Herald, Selasa (28/4).
Menurut dirinya, Sukumaran senantiasa mengemukakan ia dapat menatap serentak para algojonya.
"Dia dapat menghadapinya bersama penuh wibawa," kata Quilty terhadap 2GB Radio.
Waktu beliau dikeluarkan dari selnya di Lapas Nusakambangan buat menghadapi eksekusi kepada Rabu dini hri kelak, kata Quilty, Sukumaran bakal lebih tidak sedikit mengingat ibunya.
"Dia mau ibunya berpikir dirinya sbg anak pemberani & kuat juga bermartabat. Dirinya mau ibunya bangga punyai anak seperti ia," tutur Quilty.
"Dia senantiasa bilang, ia telah berbuat kesalahan fatal. Menurut aku beliau telah memaafkan beliau sendiri atas kesalahannya itu. Namun ia tak bakal sempat mampu memaafkan ia sebab telah menciptakan ibu, adik wanita, & adik laki-lakinya menderita."
Tiap-tiap terpidana mati nantinya dibolehkan pilih antara berdiri, berlutut atau duduk waktu dapat dieksekusi. Mereka pula boleh meminta mata ditutup atau tak. Tiap-tiap terpidana dapat ditembak jantungnya oleh 12 algojo. Namun dari 12 algojo itu cuma tiga orang yg senapannya berisi peluru tajam. Dgn begitu penembak sebenarnya tak bakal didapati.
No comments:
Post a Comment