Monday, September 28, 2015

Pertemuan Uni Eropa tak hasilkan kesepakatan

Pertemuan Uni Eropa tak hasilkan kesepakatan Jumpa darurat menteri-menteri tabita skin care dalam negara Uni Eropa di Brusel tidak sukses utk menyepakati dengan cara bulat skema kuota wajib penempatan 120.000 pengungsi.
Mayoritas menteri cuma menyepakati dengan cara prinsip, & perundingan dapat dilangsungkan menjelang jumpa berikutnya Desember kelak.
Diawal Mulanya, banyaknya negeri memberlakukan sensor di perbatasan buat sementara, sekian banyak jam sesudah Jerman memberlakukan sensor di perbatasannya dgn Austria.
Dalam kondisi normal, tak ada sensor antar perbatasan di negara-negara anggota Uni Eropa yg tergabung dalam perjanjian Schengen.
Hungaria sekarang ini memberlakukan sensor ketat di perbatasannya.
Senin (15/9), polisi Hungaria menyelesaikan pembangunan pagar penghalang yg di desain utk mencegah masuknya ribuan pencari suaka yg melewati perbatasan dari Serbia.

Ditetapkan juga hukum baru yg sejak mulai berlaku malam, yg mengizinkan polisi yg dikerahkan sepanjang perbatasan, buat menahan siapa pula yg dianggap imigran tidak legal atau yg mengupayakan menerobos pagar baru itu.
Luksemburg yg sedang memegang kepresidenan Uni Eropa, mengungkapkan harapannya bahwa proposal penempatan pengungsi itu sanggup ditetapkan juga sebagai aturan yg mengikat, dalam jumpa 8 Oktober.
Menjelang jumpa Senin tempo hari, Ceko, Slovakia & Hungaria, telah menolak skema kuota wajib.
"Sistem kuota bukan solusinya," kata Menteri Dalam Negara Slovakia, Robert Kalinak, diwaktu tiba di Brusel.
Dalam pertemuan pers setelah perundingan, Menteri Luar Negara Jean Asselborn mengemukakan, "Tak semuanya berada di dalam pihak yg sama waktu ini ini.
Betapapun, para menteri sepakat buat sejak mulai menempatkan 40.000 pengungsi dari Yunani & Italia, ke negara-negara Uni Eropa lain, seperti diusulkan Komisi Eropa sebelum periode panas.

No comments:

Post a Comment